Sunday, December 14, 2008

ARTI PENTING STRUKTUR RANGKA BALKON

STRUKTUR rangka menjadikan tiang terhubung dan terikat pada balok. Gunanya sebagai penahan beban lantai. Furnitur atau beban orang beraktifitas termasuk di dalam beban lantai. Beban tersalur dari balok menuju ke tiang, dan kemudian disalurkan ke fondasi.

Kekuatan struktur rangka hadir dari sistem monolit. Sistem ini juga mengesankan kaku pada balkon. Kekuatan untuk menahan beban gaya tekan struktur hadir tersendiri. Kekakuan berfungsi untuk menahan beban aktivitas orang termasuk pergerakan angin.

Beton bertulang dengan fondasi setempat (umpak) jadi material pengisi struktur. Sistem pengisi beton dengan cor di tempat.

Pilihan material lain adalah baja. Penggunaan baja, pada tiap bagian dilas, dipaku dan dibaut. Kayu juga dapat menjadi pengisi fondasi rangka, asalkan memiliki dimensi yang cukup, juga detail sambungan yang tepat.


Sumber: Kompas.com

BALKON LENGKUNG SISTEM KANTILEVER

BALKON lengkung pada bagian depan rumah ini menjadi poin utama bangunan. Keberadaannya sangat menonjol. Aksen setengah lingkaran, berprofil garis, berwarna putih, menjadikan balkon juga sebagai elemen fasad rumah.

Balkon setengah lingkaran menggunakan struktur kantilever. Sistem ini meniadakan kolom sebagai penyokong bagian bawah. Kompensasinya, kolom dan struktur utama balkon ini berukuran lebih besar.Misalnya pada kolom utama. Kolom ini dibuat setebal 60cm, lebih tebal dari rata-rata kolom utama bangunan.

Sebagai elemen terdepan bangunan, balkon ini tidak dibiarkan polos. Ada profil yang berbentuk garis melingkar dan bersusun pada bagian bawah balkon. Bagian profil ini dicat putih, sewarna dengan warna pintu dan jendela. Ini dilakukan untuk memperoleh keserasian warna pada fasad.

Tentu karena bentuknya melingkar, pagar balkon pun dibuat melingkar. Bahan railing ini dari besi tempa. Konstruksinya kuat karena railing ditambahkan ke dinding kolom dan bagian bawah balkon.

Membentuk hiasan garis. Sangat lembut dengan balutan cat putih. Railingpun berbentuk serupa karena mengikuti balkon. Bahan besi tempa dipilih untuk railing sebagai tiang. Besi ditekuk membentuk setengah lingkaran. Tiang diikat dengan handrail. Handrail disekrup ke dinding. Penyekrupan untuk mengikat juga bertujuan menyalurkan beban railing ke dinding.

Lantai balkon akan nampak luas karena bentuk lengkungnya. Hal ini lantaran tidak ada batasan bidang atau tiang, seperti pada balkon kotak berstuktur tiang.

Sumber: Kompas.com

BERAGAM JENIS ATAP BALKON

ANDA tentu menginginkan atap yang kuat dan berfungsi baik. Untuk itu, pemilihan jenis dan material balkon tidak bisa sembarangan. Selain itu yang juga patut diperhitungkan adalah konstruksinya. Konstruksi yang kuat dan tepat menambah keyakinan soal faktor keselamatan bagi penghuni di dalamnya.

Lain lagi soal material penutup atapnya. Yang ini ada banyak ragam. Ada yang modern dan ada yang konvensional. Beberapa jenis material atap itu antara lain:

1. Dak Beton - Terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Banyak dipergunakan pada rumah-rumah modern atau yang sering dikenal sebagai rumah minimalis. Dak beton cukup kuat menahan perubahan cuaca. Konstruksinya pun amat kuat.

2. Genteng Tanah Liat - Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

3. Genteng Metal - Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.

4. Genteng Aspal - Bahan meterial yang satu ini dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.

5. Genteng Keramik - Bahan dasar genteng ini tetap keramik, namun telah mengalami proses finishing glazur. tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Aplikasinya cocok untuk atap balkon hunian modern. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.

6. Genteng Kaca - Pemasangan material ini hanya pada bagian tertentu di atap. Jika anda menghendaki penerangan alami, gunakan genteng kaca di bagian tersebut. Umumnya jarang dipasang pada bagian depan rumah karena tidak cocok. Ukuran genteng kaca sama seperti genteng pada umumnya.

7. Kain Terpal - Aplikasi tidak hanya pada atap balkon, namun cocok juga untuk kanopi jendela. Bahan terbuat dari kain terpal dan plastik padat, juga elastis. Kain-kain terpasang dan bertumpu pada rangka besi. Pengait menggunakan sekrup agar menempel kuat di dinding. Dengan cara pemasangan mirip layar, atap kain terpal mudah dilepas-dipasang.